Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
2. Fungsi Manajemen Resiko
2. Fungsi Manajemen Resiko
- Menetapkan kebijakan dan strategi menajemen risiko.
- Primary champion of risk management pada tingkat strategis dan operational.
- Membangun budaya sadar risiko di dalam organisasi melalui pendidikan yang memadai.
- Menetapkan kebijakan risiko internal dan struktur pada unit usaha.
- Pengkoordinasian berbagai macam kegiatan fungsional yang memberikan nasihat tentang masalah- masalah manajemen risiko dalam organisasi.
- Membangun proses cepat tanggap risiko, meliputi penyusunan program kontingensi dan kesinambungan bisnis.
- Analisis data historis
- Pengamatan dan survei
Melakukan investigasi atau pencarian data langsung di tempat kejadian. Contoh dengan mengamati proses produksi, dapat diketahui bahwa perusahaan menghadapi resiko lampu mati.
- Pengacuan (benchmarking)
Mencari informasi tentang resiko di tempat atau perusahaan lain. Contohnya, dari berita di media massa, dapat diketahui bahwa eskalator beresiko menyebabkan anak-anak terjepit.
- Pendapat ahli
Mencari informasi dari ahli di bidang resiko tertentu. Contohnya dari bertanya pada dokter, dapat diketahui bahwa orang dengan tingkat kolesterol tinggi beresiko kena penyakit jantung.
4. Pengambilan Keputusan
Identifikasi alternatif pengambilan keputusan untuk masalah ada 4 kelompok, yaitu:
a. Certainty
- Perhitungan ekonomi secara pasti.
- Keputusan pasti terjadi ➔ dibandingkan memilih yang PROFITABEL
- Misal : Usaha produksi keripik apel dan nangka dengan luas lahan 1 ha, akan lebih menguntungkan yang mana…? Cukup dibandingkan hasil produktivitasnya.
- Hasilnya tidak pasti, probabilitas diketahui, informasi yang tidak sempurna
- Alternatif yang harus dipilih→ lebih dari 1 kemungkinan hasil (kondisi baik, normal, jelek)
- Pengambil keputusan memiliki lebih dari 1 alternatif tindakan
- Ada alternatif tindakan yang feasibel (bisa dilakukan).
c. Uncertainty
- Probabilitas hasil tidak diketahui secara pasti (hanya berdasar perkiraan)
- Pengambil keputusan tdk memiliki informasi lengkap dan sempurna
- Hal yg akan diputuskan belum pernah terjadi
- Antisipasi kondisi ketidakpastian :
- melalui riset
- penggunaan probabilitas subyektif
d. Confict
- Terjadi persaingan
- Perlu melakukan analisis kelayakan ekonomi tiap unit usaha.
5. Jenis resiko yang biasa dijumpai di Perusahaan
Resiko Keuangan
Resiko keuangan adalah segala macam resiko yang berkaitan dengan keuangan, biasanya diperbandingkan dengan resiko non keuangan, seperti resiko operasional. Jenis resiko keuangan misalnya adalah resiko nilai tukar, resiko suku bunga, dan resiko likuiditas.
Resiko keuangan adalah resiko yang timbul akibat ketidakpastian target keuangan sebuah usaha atau ukuran keuangan usaha. Target keuangan usaha adalah besaran target yang ditetapkan oleh wirausaha dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan ukuran keuangan usaha adalah kondisi keuangan usaha yang bisa berupa arus kas, laba usaha, dan pertumbuhan penjelasan (Bramantyo Djohamputera).
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar.
Jenis-jenis resiko keuangan yaitu:
- Resiko Nilai Tukar
- Resiko Suku Bunga
- Resiko Likuiditas
- Resiko Kredit
- Resiko Permodalan
- Resiko Pasar
Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasa untuk mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak lawan.
Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk, risiko-risiko lainnya :
- Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid ini misalnya real estate dan saham dengan kapasitas kecil.
- Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahan, kejatuhan pasar saham pada tahun 2000 merupakan suatu contoh kasus.
- Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai contoh pihak lawan yang menyepakati penukaran euro Prancis menjadi dolar Kanada mungkin gagal untuk menyerahkan euro pada tanggal yang dijanjikan.
- Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otomatis public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Sebagai contoh bursa efek Kuala lumpur tidak mengizinkan penggunaan short sales sebagai alat lindung nilai terhadap penurunan harga ekuitas.
- Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Sebagai contoh, perlakuan kerugian valuta asing sebagai keuntungan modal ketika laba disukai.
- Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai. Contohnya adalah ketika keuntungan atas lindung nilai terhadap komitmen pembelian diperlakukan sebagai “laba lain-lain” dan bukan sebagai pengurang biaya pembelian.
Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan :
a. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.
b. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif.
Sumber:
http://adnantandzil.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-risiko-keuangan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risikohttp://endahpusparatna.blogspot.co.id/